Anjing Ras Dobermann
Sejarah Anjing Dobermann dimulai lebih dari seratus tahun lalu di desa Apolda, wilayah Thuringen, selatan Jerman, hiduplah seorang bernama Karl Frederic Louis Dobermann (1823-1894). Banyak versi yang ditulis mengenai KFL. Dobermann ini, seperti misalnya mengenai pekerjaan sehari-harinya, mulai dari penangkap anjing, penagih pajak, penjaga malam, sampai pengawas di rumah jagal setempat. Namun, apapun pekerjaan sesungguhnya, dapat dikatakan bahwa KFL. Dobermann merasakan kebutuhan akan anjing penjaga yang bisa diandalkan untuk menemaninya. Perlu diketahui bahwa pada masa itu belum dikenal standarisasi dan pengklasifikasian anjing ras. Sehingga bisa dimengerti bahwa dalam membiakkan, KFL. Dobermann lebih mementingkan karakter daripada bentuk fisik si anjing. Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, pejantan dan indukan yang digunakan dalam pembiakkan bisa dipilih dari sekian banyak anjing, asalkan memiliki karakter yang diinginkan dan kuat.
Anjing biakkan KFL. Dobermann memiliki banyak sebutan; Gendarmen Hunden, Thurigian Pinschers, Bellings, dan lainnya. Namun karena KFL. Dobermann juga dikenal suka menyebut anjing manapun yang berwarna black & tan sebagai "anjingnya", maka orang-orang, terutama dari luar Apolda, sering menggunakan namanya untuk menyebut anjing-anjing tersebut.
Sebagai trah "buatan" manusia, telah banyak usaha yang dilakukan untuk meneliti asal-usul dobermann. Dari situ lahir berbagai teori mengenai jenis-jenis anjing yang berperan dalam pembentukan dobermann. Banyak jenis anjing yang dianggap sebagai nenek moyang dobermann. Old german shepherd dog, shorthaired gun dog (nenek moyang weimaraner), great dane, old german pinscher, butcher's dog (nenek moyang rottweiler), manchester terrier, greyhound, dan beauceron sering disebut-sebut sebagai trah berperan dalam pembentukan dobermann. Meskipun pada tahun 1933, klub dobermann pinscher Jerman telah menyatakan bahwa nenek moyang dobermann adalah short-haired old german pinscher, namun teori-teori tersebut tetaplah memiliki kelemahan dan tidak dapat dipastikan. Di Eropa, hal ini berlanjut pada pencabutan kata pinscher di belakang nama dobermann, sehingga nama resmi trah ini ialah hanya dobermann, bukan lagi dobermann pinscher. Jadi, fakta mengenai asal-usul dobermann tetaplah menjadi misteri.
Yang bisa dipastikan ialah bahwa dobermann yang ada sekarang memiliki banyak nenek moyang. Kesemuanya dipadu dengan dedikasi dalam sekian banyak generasi pembiakkan, dan telah membentuk dobermann yang kita ketahui sekarang. Seperti yang dikatakan oleh Phillip Groenig, seorang ahli, juri, dan pembiak dobermann, "...dobermann is not created, but he is in the process of becoming... and Mr. KFL. Dobermann with his dream stood at the beginning of the process..."
Standarisasi
Sebagai anjing trah, dobermann memiliki standarisasi anatomi dan karakter. Standar inilah yang menjadi acuan penilaian dalam pameran. Di Indonesia, KDI (Klub Dobermann Indonesia) sebagai breed club, bernaung di bawah organisasi peranjingan Indonesia, yaitu Perkin (Perhimpunan Kinologi Indonesia). Sedangkan Perkin bernaung dan menjadi anggota organisasi peranjingan dunia, yaitu FCI (Federation Cynology International). Karena itulah dalam mengadakan pameran, baik KDI maupun Perkin menggunakan standard dobermann yang disusun oleh FCI.
Tampilan Umum
Dobermann adalah anjing trah berukuran sedang, bertubuh kuat dan kekar. Karena tampilannya yang elegan, anggun, dan pembawaannya yang bersemangat, serta ekspresinya yang penuh keyakinan, anjing ini memenuhi kriteria anjing yang ideal.
Warna
Warna yang diakui adalah hitam dan coklat, dengan marking berwarna "merah karat" yang tegas, jelas batas-batasnya, dan bersih. Marking tersebut terletak pada muzzle, sebagai titik pada kedua pipi dan di atas alis mata, pada leher, sebagai dua titik pada dada, pada pastern, hock, dan paw, pada paha bagian dalam, pada anus, dan ischium.
Tinggi
Tinggi pada puncak pundak (withers):
Jantan: 68 - 72 cm (26.77 - 28.35 inchi).
Betina: 63 - 68 cm (24.80 - 26.77 inchi).
Tinggi medium lebih diinginkan.
Berat
Jantan: sekitar 40 - 45 kg.
Betina: sekitar 32 - 34 kg.
Proporsi
Badan dobermann terlihat hampir seperti bujur sangkar, terutama pada jantan. Panjang badan (dari tulang dada depan sampai ischium) tidak boleh melebihi tinggi badan pada pundak lebih dari 5% (jantan) dan 10% (betina).
Karakter
Seekor dobermann memiliki sifat dasar bersahabat dan damai, sangat mengabdi pada keluarga dan menyukai anak-anak. Dituntut memiliki temperamen dan ketajaman yang medium. Selanjutnya, juga dituntut level iritasi medium. Meskipun dobermann memiliki sifat penurut (Fuhrigkeit) dan gemar beraktivitas (Arbertsfreude) yang baik, kemampuannya untuk bekerja, keberanian, serta kekerasannya harus diawasi. Sebagai tambahan dari sifat alert-nya terhadap lingkungan, keyakinan diri dan keberanian juga harus mendapatkan perhatian khusus.
Gaya Berjalan / Langkah
Gaya berjalan / langkah sangatlah penting untuk kemampuan bekerja dan untuk tampilan fisik. Gerakannya harus elastis, elegan, gesit, bebas, dan menguasai ruang dengan kaki depan berayun jauh ke depan. Bagian kaki belakang menjejak dan menekan, memberikan dorongan yang diperlukan. Kaki depan dan kaki belakang yang berlawanan bergerak sebagai pasangan. Gaya berjalan juga memperlihatkan kekokohan punggung, penulangan dan sendi-sendi.